nek arep nyercing nang kene

Jumat, 31 Mei 2013

--Nikytri Blog-- Laporan Praktikum Kimia


LAPORAN KIMIA

I.     TUJUAN
Menyelidiki sifat beberapa larutan didalam air, untuk menemukan hubungan antara ion-ion pembentuk garam dengan sifat larutan garam

II.   LANDASAN TEORI
        Di dalam konsep kimia, garam merupakan senyawa ion yang terbentuk dari penggabungan ion negatif sisa asam dengan ion positif sisa basa. Karena merupakan gabungan dari ion-ion sisa asam dan sisa basa, maka garam umumnya berbentuk larutan. Dalam konsep kimia, dikenal tiga jenis garam yaitu:
1. Garam yang bersifat netral, berasal dari asam kuat dan basa kuat.
2. Garam yang bersifat asam, berasal dari asam kuat dan basa lemah.
3. Garam yang bersifat basa, berasal dari asam lemah dan basa kuat.
Selain itu, juga terdapat garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. Hidrolisis garam Berdasarkan reaksi hidrolisis, yaitu reaksi zat dengan air, garam-garam bila direaksikan dengan air akan menghasilkan beberapa zat. Hidrolisis garam yang bersifat asam akan menghasilkan ion H3O+ yang bersifat asam. Sementara hidrolisis garam yang bersifat basa akan menghasilkan ion OH- yang bersifat basa.    Hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun. Garam dapur yang telah banyak dikenal juga merupakan senyawa ion dengan rumus kimia NaCl. Bentuk padat garam ini diperoleh melalui proses kristalisasi. Garam ini berasal dari asam kuat HCl dan basa kuat NaOH, sehingga termasuk garam netral. Karena hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun, maka garam ini (NaCl) bisa dikonsumsi karena tidak mengubah keseimbangan asam basa di dalam tubuh.

III.   ALAT DAN BAHAN
A.    ALAT
1.      Pipet tetes
2.      Pelat tetes

B.     BAHAN
1.      Larutan NaCl 1 M
2.      Larutan NH4Cl 1 M
3.      Larutan Na2CO3 1 M
4.      Larutan CH3CONa 1 M
5.      Larutan Na3PO4 jenuh
6.      Larutan (NH4)2SO4 jenuh
7.      LarutanAl2(SO4)3 jenuh
8.      Kertas Lakmus Merah dan Biru

IV.   LANGKAH KERJA
1.      Siapkan plat tetes dan masukkan potongan kertas lakmus merah/biru pada tiap lekukan
2.      Tetesi kertas lakmus pada lekukan 1 dengan NaCl an lekukan 2 dengan NH4Cl. Catat perubahan warna    kertas lakmus yang terjadi
3.      Ulangi lagi percobaan 1 dan 2 hingga semua larutan yang akan diuji habis. Catat perubahan warna lakmus yang terjadi


V.      TABEL PENGAMATAN
No.
Larutan garam
Basa Pembentuk
Asam Pembentuk
Sifat Larutan Garam
Rumus Kimia
Kuat/Lemah
Rumus Kimia
Kuat/Lemah
1.
NaCl
NaOH
Kuat
HCl
Kuat
Netral
2.
NH4Cl
NH4
lemah
HCl
Kuat
Asam
3.
Na2CO3
Na(OH)2
Kuat
HCO3
Lemah
Basa
4.
CH3COONa
CH3COOH
Lemah
NaOH
Kuat
Asam
5.
Na3PO4
NaOH
Kuat
HPO4
Lemah
Asam
6.
AL2(SO4)3
Al(OH)3
Lemah
H2SO4
Kuat
Asam
7.
(NH4)2SO4
NH4
Lemah
H2SO4
Kuat
Asam
8.
Na2SO4
NaOH
Kuat
H2SO4
Kuat
Netral


VI.   BAHAN DISKUSI
1.      Dari eksperimen diatas kesimpulan apa yang dapat Anda Ambil tentang sifat larutan garam dalam air ?
Jawab :
a). Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat yang tidak terhidrolisis. Contoh:
Natrium klorida (NaCl) terdiri dari kation Na+ dan anion Cl-. Baik ion Na+ maupun Cl berasal dari elektrolit kuat. Jadi, NaCl tidak mengubah perbandingan konsentrasi ion H+ dan OH- dalam air, dengan kata lain, larutan NaCl bersifat netral.
b).  Garam dari Basa Kuat dan Asam Lemah
Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis anion; larutannya bersifat basa. Contoh:
Natrium asetat terdiri dari kation Na+ dan anion CH3COO- . Ion Na+ berasal dari basa kuat (NaOH), sehingga tidak bereaksi dengan air. Ion CH3COOberasal dari asam lemah (CH3COOH), sehingga bereaksi dengan air. Jadi, NaCH3COO terhidrolisis sebagian (parsial) dan  larutan bersifat basa (pH > 7)

c). Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian (parsial) kation; larutannya bersifat asam. Contoh:
Amonium klorida (NH4Cl) terdiri dari kation NH4+ dan anion Cl-. Ion NH4+, yang merupakan asam konjugasi dari basa lemah NH3, mengalami hidrolisis; sedangkan ion Cl-, yang merupakan basa konjugasi dari asam kuat HCl, tidak terhidrolisis.
d). Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total (sempurna); sifat larutan tergantung pada kekuatan relatif asam dan basanya (tergantung pada nilai Ka dan Kb). Contoh:
Amonium asetat (NH4CH3COO) terdiri dari kation NH4+ dan anion CH3COO-. Baik
Zat yang bersifat basa, maka pada percobaan saat kertas lakmus merah ditetesi larutan akan berubah warna menjadi biru. Sementara untuk lakmus biru bila ditetesi larutan tidak akan berubah warna.
Zat yang bersifat asam, maka pada percobaan saat kertas lakmus biru ditetesi larutan akan berubah warna menjadi merah. Sementara untuk lakmus merah bila ditetesi larutan tidak akan berubah warna.
Zat yang bersifat netral, maka pada percobaan saat kertas lakmus merah dan biru ditetesi larutan, kedua kertas itu tidak mengalami perubahan warna (tetap).

2.      Adakah hubungan antara asam dan  basa pembentuk dengan sifat larutan garam didalam air ? Jelaskan !
Jawab :
- Garam dari larutan asam kuat dan basa kuat dalam air tidak mengalami hidrolisis, dan bersifat netrat.
pH = 7
- Garam dari larutan basa kuat dan asam lemah daam air mengalami hidrolisis parsial, dan bersifat basa.
pH  > 7
- Garam dari larutan basa lmah dan sasam kuat dalam air mengalami hidrolisis kation, dan bersifat asam.
pH < 7
- Pada percobaan saat kertas lakmus merah ditetesi larutan akan berubah warna menjadi biru. Sementara untuk lakmus biru bila ditetesi larutan tidak akan berubah warna.
Menunjukan larutan bersifat basa dan pH >7
Pada percobaan saat kertas lakmus biru ditetesi larutan akan berubah warna menjadi merah. Sementara untuk lakmus merah bila ditetesi larutan tidak akan berubah warna. 
Menunjukan larutan bersifat asam dan pH <7
- Pada percobaan saat kertas lakmus merah dan biru ditetesi larutan, kedua kertas itu tidak mengalami perubahan warna (tetap).
Menunjukan larutan bersifat netral dan pH = 7

VII.   KESIMPULAN
1.      Garam dalam air akan terurai membentuk kation dan anion seperti dari asam    basa semulanya.
2.      Asam merupakan basa yang lemah akan terhidrolisis.
3.      Jika terjadi hidrolisis sempurna, sifat tergantung pada harga Kb atau Ka.
4.      pH kurang dari 7 mempunyai sifat asam.
5.      pH lebih dari 7 mempunyai sifat basa.
6.      Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian (parsial).
7.      Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis sebagian (parsial).
8.      Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah akan mengalami hidrolisis sempurna (total).
9.      Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat tidak terhidrolisis.
10.  Garam bersifat basa karena dalam reaksi menghasilkan ion OH-.
11.  Garam bersifat asam karena dalam reaksi menghasilkan ion H+.